2 tahun berlalu, kakekku juga sudah sembuh, aku sudah berumur 15
tahun, dan aku sudah cukup dewasa untuk tinggal sendiri. Aku kembali ke Konoha,
diantar oleh Ibuku Hinata. Dan ia akan kembali lagi ke Suna.
Di Konoha aku harus meminta izin
kepada Hokage, ayahku sendiri, tapi walaupun aku anaknya aku tidak mau jika
tidak izin ke Kantor Hokage langsung. Ayahku sengaja tidak member tahukan
kedatanganku ke Konoha, tapi ia akan memanggil teman satu timku ke Kantor
Konoha.
Setelah datang aku tidak langsung ke
Kantor Hokage, aku istirahat terlebih dahulu, baru esok hari aku pergi ke
Kantor Hokage.
“Tok… tok….. tok…..” Suara ketukan pintu
“Iya masuk…”
Akupun masuk
“Eh….. kau Kisame, tunggu sebentar ya, sebentar lagi teman temanmu
akan datang”
“Baiklah”
Tak berapa lama kemudian terdengar suara ketukan pintu
“Tok….. tok….. tok…..”
“Masuk…..”
Terlihatlah dua laki laki dan satu anjing
“Dia….. tuan Hokage?” Tanya seorang laki laki yang dikuncir
seperti nanas
“Iya dia siapa?” Sambung laki laki yang membawa anjing
“Kau tidak tahu?”
“Hmmm….. apa mungkin…… dia Kisame?, bukan Kisame itu rambutnya
dikuncir dan ikat kepalanya ada di dahinya bukan untuk menguncir rambutnya,
Hmmmm…..”
“Majulah sini!” Perintah tuan Hokage
“Kau……” Kata Shikaru ragu ragu sambil melirikku
“Aku……? aku Kisame……. Kau tidak ingat dengan teman satu timmu?
Benar benar…..”
“Ha…….. kau Kisame?” Sambung Karashi tiba tiba
“Iya….. terus kenapa?”
“Gak ada apa apa” Jawab Shikaru dengan nada malasnya
“Kamu…. Itu….. malasnya tetep gak berubah” Kataku heran
“Sekarang kalian ajak Kisame jalan jalan sana! Kan sudah lama gak
keliling Konoha…” Perintah Hokage tiba tiba
“Hmmmm…..” Jawab Shikaru dan Karashi berjamaah*Woy….. ini bukan
Shalat*
“Ayolah……. Plis…… demi temanmu yang kecil ini” Jawabku memohon
karena memang aku beda 1 tahun dengan mereka
“Baiklah…..” Jawab Shikaru dan Karshi berjamaah—lagi—
“Hore……, Ayuk….. aku kangen sama temen temen nih…….” Ajakku cepat
cepat
“Eh….. eh….. aku bisa jalan sendiri kali…..” Kata Karashi
“Udah…… kamu kan jalannya lambat*JLEP……*” Jawabku mengejek sambil
terus menarik tangan mereka
“OK….. Ok…… tapi jangan cepet cepet dong….. emang mau ketemu siapa
sih……” Tanya Shikaru dan Karashi bebarengan*Lho….. kok gak berjamaah lagi?*
“Udah……… protes aja dari tadi!!!” jawabku jengkel
“Eh…. kok malah kamu yang jengkel?” Jawab mereka bebarengan
Kesabaranku sudah berada pada tingkat puncak, akupun mengeluarkan
teriakkan yang menggelegar “Kalian mau gak sih temenin aku……. Kalau gak mau aku
berangkat sendiri saja!!!!” Akupun langsung berlari meninggalkan mereka
“Eh….. tunggu Kisame……………..” Mereka rupanya mengejar aku…. Apa?
Mengejar?
Little By Little
“Eh….. tunggu Kisame……………..” Mereka rupanya mengejar aku…. Apa?
Mengejar?
“Kisame…….. awas……” Tiba tiba Shikaru memperingatkanku
“Ah….. awas…. Apa” jawabku cuek, tiba tiba…… “Buk…..” aku
bertabrakkan dengan seseorang
“Aduh……..” kataku meringis kesakitan
“Tuh kan apa aku bilang” Kata Shikaru*tumben gak malas?*
“Iya…. Iya…..”
“Maaf ya……. Aku gak sengaja” segera aku minta maaf kepada orang
tadi
“Iya…..” jawabnya, tapi sepertinya aku sudah tidak asing dengan
suara ini? Siapa ya?
“Kkkkkau……” teriak orang itu tiba tiba, tentu saja aku menoleh
“KAU……………” teriakku membalas*baru kali ini aku denger teriak kok
dibalas*
“Hhhhhh….” Aku dan dia langsung memalingkan muka
“Kau kan………..” Kata Karashi ragu ragu
“Dia sepupuku” Kata Shikaru membalas
“ Iya dia adalah Subaku no Itara, anak dari Kazekage” Jawabku
masih dengan nada kesal
“APA!!!!!!!” Tiba tiba Karashi berteriak, yang membuat kami semua
tutup telinga
“Hei… hei… kau kenapa?” Tanyaku heran
“K….ka…kau kenal?” Tanya Karashi ragu ragu
“Biasa aja kali!!!!!”Jawabku kesal
“Eh…. kalian cuekin anak Kazekage” Tiba tiba Itara berkata dengan
sombongnya
“Ha….. sombong sekali!!!!!!!!”Jawabku dengan ekspersi wajah
mengejek
“Cukup….. kalian berisik, merepotkan” Kata Shikaru dengan nada
malas
“Apalagi kau, Kisame” Sambungnya yang diikuti anggukan setuju oleh
Karashi
“APA!!!AKU????? Kalian tidak tahu permasalahannya kan? tanya tuh
sang calon Kazekage! Bayangkan kalian menjadi aku! Pasti kalian akan melakukan
hal yang sama!” Jawabku dengan berteriak sekencang kencangnya*Gak capek apa?*
Shikaru tersentak kaget, dan langsung mengejarku”HEI…… KISAME
TUNGGU!!!!!! APA YANG KAU MAKSUD???????”
Aku langsung berlari dengan sekuat tenaga menghindari kejaran
Shikaru yang rupanya diikuti Karashi dan Itara. Sepenjang perjalanan aku
menangis,
“apa ini rasanya sendirian, tidak ada yang mempercayaiku bahkan
temanku sekalipun” Tangisku
“Apa aku harus pergi saja dari Konoha dan tinggal bersama ibuku di
Suna” Tak terasa langkahku melambat tiba tiba ada yang memegang lenganku
“Eh…. apa….” Kagetku
“Kisame jangan bilang kau akan pergi ke Suna, aku memang salah
tadi, kumohon jangan pergi, aku minta maaf kalau aku tadi tidak mempercayaiku,
tapi aku mau tanya satu hal, Apa arti tadi yang kau katakan” Tanya Shikaru
disertai dengan anggukan Karashi
Sebenarnya aku senang sekali, tapi karena ada Itara aku
mengurungkan niatku
“Ah……. Sekarang kau minta maaf tapi nanti kau akan
mengulanginya……., daripada aku disini sendirian lebih baik aku tinggal di Suna,
bersama ibuku”
Tiba tiba datang anak perempuan
“Ha….. sepertinya…. ,Kau Kikyo kan?” Jawabku ragu ragu
“Iya kak, aku Kikyo, Kakak Kisame jangan pergi ya….. walaupun
Kakak Bertiga ini tidak mempercayai perkataan Kakak Kisame aku bersedia untuk
mendengarnya” Kata Kikyo memohon dengan polos dan dengan wajah yang tidak
berdosa, karena saat ia mengatakan ‘walaupun Kakak Bertiga ini tidak
mempercayai perkataan Kakak Kisame aku bersedia untuk mendengarnya’ membuat
Shikaru, Karashi, dan tentu saja Itara marah, apalagi si Karashi ia ingin
sekali membuat adiknya itu memohon maaf kepadanya
“Hei apa yang kau bilang Kikyo” Teriak Karashi menggelegar
Kikyo rupanya tidak mendengarnya dan tetap memohon kepadaku untuk
tidak pergi
“Hmm……. Maaf Kikyo…… sepertinya kali ini aku tidak bisa menuruti
permintaanmu, karena DIA” Aku menjawab dengan menekankan kata DIA sambil
menunjuk Itara
“APA!!!! Ada apa denganku?” jawab Itara pura pura tidak tahu
“Kau jangan pura pura hilang ingatan ya……., kau ingat kan saat kau
memutuskan persahabatan kita hanya gara gara kau suka dengan musuh besarku di
Suna, Gara gara kau suka dengan Fukai, apa arti kebaikanku selama ini?, Kau
sebenarnya tidak mau melakukan ini kan Tara? (Ini nama panggilan Itara yang aku
buat), kau hanya melakukan ini karena disuruh oleh Fukai kan, tapi kenapa saat
aku menanyakan ini kau bilang tidak? Ini membuatku sakit hati, aku benci KAU
TARA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Berkali kali kucoba katakan itu dan melupakan
sahabatku, tapi tidak bisa!!!!!!!!!, Kau puas!!!!!!!!!!!!!!, atau kau belum
puas!!!!!!!! Kalau kau belum puas juga!!!!!!! Silahkan bunuh aku!!!!!!!!!!!!
Agar aku tidak terus terusan menderita” tak terasa saat aku mengatakan ini air
mataku jatuh, dan sepertinya Itara menangis
“Tapi…… Kisame……… KISAME” Saat Itara mencoba menjelaskan aku
langsung berlari meninggalkan mereka
“KISAME…….. tunggu………………. Dengarkan penjelasanku!!!!!!” Teriak
Itara sambil berlari mengejarku dan diikuti oleh semua
“Kenapa????????? Kenapa tadi aku harus menjelaskan???????????Aku
akan pergi mencari tempat yang tenang untuk beberapa hari” Gumamku dijalan dan
tetap berlari juga menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar